
RINGKASAN BUKU
“ THE TOYOTA WAY “
Oleh : Jeffrey K. Liker
Selain sebagai produsen mobil, Toyota juga nerupakan suatu pola pikir Perusahaan yang telah menemukan LEAN PRODUCTION, THE TOYOTA WAY merupakan 14 (empat belas) prinsip perusahaan manufaktur terhebat di dunia.
Orang-jam yang lebih sedikit, persediaan yang lebih kecil, mobil dengan kualitas tertinggi dengan cacat yang paling sedikit dari semua produsen mobil.
Di pabrik-pabriknya di seluruh dunia, Toyota secara konsisten meningkatkan standar kualitas untuk manufaktur, pengembangan produk, dan keunggulan proses, Hasilnya adalah cerita sukses bisnis yang luar biasa : secara konsisten mengambil pangsa pasar dari para pesaing yang memotong harga, memperoleh lebih banyak laba dari pada produsen mobil lain, dan memperoleh pujian dar para pemimpin bisnis di seluruh dunia.
Profesor Jeffrey Likker telah mempelajari Toyota selama 20 tahun, dan mendapat akses istimewa ke para eksekutif, karyawan, dan pabrik Toyota, di Jepang maupun AS untuk bukunya yang luar biasa ini, THE TOYOTA WAY, memgungkapkan 14 prinsip-prinsip mendasar di balik sistem ” produksi lean ” dari perusahaan ini yang terkenal di seluruh dunia.
Anda akan belajar bagaimana Toyota menciptakan lingkungan yang ideal untuk menerapkan teknik dan perangkat lean dengan:
Menumbuhkan atmosfer peningkatan dan pembelajaran berkelanjutan
Memuaskan pelanggan (dan sekaligus menghilangkan pemborosan)
Menomorsatukan kualitas sejak awal
Mendidik pemimpin dari dalam bukan merekrutnya dari luar
Menajar semua karyawan untuk menjadi pemecah masalah
Tumbuh bersama dengan pemasaok dan mitra demi keuntungan bersama
Adapun ringkasannya sebagai berikut :
Bagian Satu.
KEKUATAN KELAS DUNIA DARI TOYOTA WAY
Bab 1,
Toyota Way : menggunakan keunggulan operasional sebagai senjata strategis
Bab 2,
Bagaimana Toyota menjadi perusahaan manufaktur terbaik dunia : cerita tentang keluarga Toyoda dan Toyota Production System
Bab 3,
Inti Toyota Production System, menghilangkan pemborosan
Bab 4,
Prinsip Toyota Way, Ringkasan Eksekutif dari Budaya di balik TPS
Bab 5,
Toyota Way dalam praktik : Pengembangan Lexus yang tanpa kompromi
Bab 6,
Toyota Way dalam Praktik : Abad baru, Bahan Bakar Baru, Proses Perancangan Baru_ Prius
Bagian Dua.
PRINSIP-PRINSIP BISNIS DALAM TOYOTA WAY
Sub Bagian I.
Filosofi Jangka Panjang
Bab 7.
Prinsip 1. Mengambil keputusan manajerial Anda berdasarkan filosofi jangka panjang, meskipun mengorbankan sasaran keuangan jangka pendek.
Miliki misi filosofi yang menggantikan pengambilan keputusan jangka pendek. Bekerja, tumbuh, dan selaras seluruh organisasi untuk mencapai sasaran bersama yang lebih besar dari sekedar menghasilkan uang. Pahami tempat Anda dalam sejarah perusahaan, dan bekerja untuk membawa perusahaan ke tingkat yang lebih tinggi. Misi filosofis Anda merupakan dasar bagi semua prinsip-prinsip lainnya.
Ciptakan nilai bagi pelanggan, masyarakat, dan perekonomian ini adalah titik awal Anda, Evaluasi kemampuan setiap fungsi dalam perusahaan untuk meraih hal ini.
Bertanggung jawablah. Usahakan memutuskan nasib Anda sendiri. Bertindak secara mandiri dan percaya pada kemampuan Anda sendiri. Terima tanggung jawab atas tindakan Anda dan pelihara serta tingkatkan keterampilan yang memungkinkan Anda menambah nilai.
Sub Bagian II.
Proses yang benar akan memberikan hasil yang benar
Bab 8.
Prinsip 2. Menciptakan proses yang mengalir secara kontinu untuk mengangkat permasalahan ke permukaan.
Desain ulang proses kerja agar mengalir secara kontinu dan memberikan nilai tambah yang tinggi. Usahakan untuk menghilangkan waktu kosong (idle) dalam setiap proses kerja atau menunggu seseorang untuk mengerjakannya
Ciptakan aliran untuk menggerakkan material dan informasi dengan cepat serta mengaitkan proses dan orang agar menjadi satu kesatuan sehingga masalah dapat segera diangkat ke permukaan.
Buat proses yang mengalir menjadi kenyataan sebagai bagian budaya organisasi Anda. Ini adalah kunci untuk peningkatan berkesinambungan yang sebenar-benarnya dan untuk pengembangan karyawan.
Bab 9.
Prinsip 3. Gunakan “ sistem tarik ” untuk menghindari produksi berlebih
Beri pelanggan pada proses berikutnya dalam proses produksi dengan apa yang mereka inginkan, pada saat yang mereka inginkan, dan dalam jumlah yang mereka inginkan. Pengisian kembali material yang dipicu oleh pemakaian adalah prinsip dasar Just-in-Time
Minimalkan barang dalam proses (WIP) Anda dan gudang persediaan dengan menyimpan sejumlah kecil dari masing-masing produk dan dengan sering mengisi ulang berdasarkan apa yang benar-benar diambil oleh pelanggan.
Tanggap terhadap pergeseran permintaan pelanggan dari hari ke hari dari pada bergantung pada skedul komputer dan sistem untuk menelusuri persediaan yang mubazir.
Bab 10.
Prinsip 4. Meratakan beban kerja (Heijunka). (Bekerjalah seperti kura-kura dan tidak seperti kelinci.)
Menghilangkan pemborosan hanya merupakan sepertiga dari persamaan untuk membuat Lean berhasil. Menghilangkan kelebihan beban dari orang dan peralatan dan menghilangkan ketidakrataan dalam jadwal produksi juga sama pentingnya , tapi hal ini biasanya tidak dipahami oleh perusahaan-perusahaan yang berusaha untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip lean.
Bekerja untuk meratakan beban kerja dari semua proses manufaktur dan jasa sebagai cara alternatif dari pendekatan berhenti/jalan dalam mengerjakan proyek dalam batch yang umumnya masih terjadi di sebagian besar perusahaan.
Bab 11.
Prinsip 5. Membangun budaya berhenti untuk memperbaiki masalah dan untuk memperoleh kualitas yang baik sejak awal.
Kualitas bagi pelanggan menentukan value proposition Anda.
Gunakan semua metode modern yang ada untuk penjaminan kualitas
Bangun kemampuan untuk mendeteksi masalah dan untuk menghentikan dirinya sendiri ke dalam peralatan Anda. Kembangkan sistem visual untuk mengingatkan tim atau pemimpin tim bahwa ada mesin atau proses yang memerlukan bantuan. Jidoka (mesin dengan intelegensi manusia) merupakan fondasi dalam “membangun” kualitas.
Bangun sistem pendukung dalam organisasi Anda untuk menyelesaikan masalah dengan cepat dan melaksanakan penaggulangannya.
Bangun kedalam budaya Anda filosofi untuk menghentikan atau memperlambat untuk memperoleh kualitaas yang benar sejak awal dalam rangka meningkatkan produktivitas dalam jangka panjang.
Bab 12.
Prinsip 6. Menstandarkan kerja merupakan fondasi dari peningkatan berkesinambungan dan pemberdayaan karyawan.
Gunakan metode berulang yang stabil di manapun untuk mempertahankan kesamaan, keteraturan waktu, dan keteraturan hasil proses Anda. Ini merupakan fondasi proses mengalir dan sistem tarik.
Tangkap pembelajaran mengenai suatu proses yang terakumulasi hingga titik tertentu dengan menstandardisasikan praktik terbaik saat ini. Perbolehkan ekspresi dan kreativitas individual untuk meningkatkan standar tersebut, kemudian masukkan hal tersebut ke dalam standar baru sehingga ketika seseorang pindah, Anda dapat menyerahkan pembelajaran ke orang yang berikutnya.
Bab 13.
Prinsip 7. Mengunakan pengendalian visual agar tidak ada masalah yang tersembunyi.
Gunakan indikator visual yang sederhana untuk membantu orang menentukan dengan segera apakah mereka masih berada dalam standar atau sudah menyimpang dari standar tersebut.
Hindari penggunaan layar komputer jika hal itu mengalihkan perhatian pekerja dari tempat kerjanya.
Rancang sistem visual yang sederhana di tempat dimana pekerjaan dilakukan, untuk mendukung proses mengalir dan sistem tarik.
Kurangi laporan Anda hingga menjadi satu lembar kertas jika memungkinkan, sekalipun untuk keputusan finansial Anda yang paling penting.
Bab 14.
Prinsip 8. Gunakan hanya teknologi handal yang sudah benar-benar teruji untuk membantu orang-orang dan proses Anda.
Gunakan teknologi untuk membantu orang, bukan untuk menggantikan orang.
Sering kali yang terbaik adalah memperbaiki suatu proses secara manual sebelum menambahkan teknologi untuk mendukung proses.
Teknologi baru sering kali tidak dapat diandalkan dan sulit distandarisasi dan oleh karena itu membahayakan “proses mengalir”. Sebuah proses yang telah terbukti pada umumnya harus diutamakan dari teknologi baru yang belum diuji.
Lakukan tes yang sebenarnya sebelum mengadopsi teknologi baru ke dalam proses bisnis, sistem manufaktur, atau produk.
Tolak atau modifikasi teknologi yang bertentangan dengan budaya Anda atau yang mungkin mengganggu stabilitas, keandalan, dan prediktabilitas.
Meskipun demikian, dorong orang-orang Anda untuk mempertimbangkan teknologi baru ketika mencari pendekatan baru dalam pekerjaan mereka. Implementasikan dengan cepat teknologi yang telah benar-benar dipertimbangkan jika telah dibuktikan melalui percobaan dan dapat meningkatkan aliran dalam proses Anda.
Sub Bagian III
Menambah nilai untuk organisasi dengan mengembangkan orang –orang dan mitra kerja Anda
Bab 15.
Prinsip 9. Kembangkan pemimpin yang benar-benar memahami pekerjaannya, menjiwai filosofi, dan mengajarkannya kepada orang lain.
· Kembangkan pemimpin dari dalam organisasi, dan bukan membeli mereka dari luar organisasi.
· Jangan memandang pekerjaan seorang pemimpin hanya sekedar menyelesaikan tugas dan memiliki keterampilan mengelola orang. Pemimpin harus menjadi panutan dalam filosofi perusahaan dan cara melakukan bisnis.
· Seorang pemimpin yang baik harus memahami pekerjaan sehari-hari secara detil sehingga dia dapat menjadi guru terbaik untuk filosofi perusahaan Anda.
Bab 16.
Prinsip 10. Kembangkan orang dan kelompok yang memiliki kemampuan istimewa, yang menganut filosofi perusahaan Anda.
Ciptakan budaya yang kuat dan stabil dimana nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan perusahaan dianut dan dijiwai selama periode bertahun-tahun.
Latih individu dan kelompok yang memiliki kemampuan istimewa untuk bekerja sesuai dengan filosofi perusahaan, untuk mencapai hasil yang luar biasa. Bekerja dengan sangat keras untuk menanamkan budaya secara terus menerus.
Gunakan tim lintas fungsi untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas serta meningkatkan aliran proses dengan menyelesaikan masalah teknis yang sulit. Pemberdayaan muncul ketika orang menggunakan alat-alat untuk meningkatkan perusahaan.
Upayakan terus menerus untuk mengajarkan individu bagaimana bekerja sama sebagai kelompok untuk mencapai sasaran bersama. Kerjasama kelompok merupakan sesuatu yang harus dipelajari.
Bab 17.
Prinsip 11. Hormati jaringan mitra dan pemasok Anda dengan memberi tantangan dan membantu mereka melakukan peningkatan.
Hormati mitra dan pemasok Anda dan perlakukan mereka seakan-akan mereka perpanjangan dari bisnis Anda.
Beri tantangan pada mitra bisnis Anda agar tumbuh dan berkembang. Hal ini menunjukkan bahwa Anda menghargai mereka. Tetapkan target-target yang menantang dan bantulah mitra Anda mencapainya.
Sub Bagian IV
Menyelesaikan akar permasalahan secara terus-menerus untuk mendorong pembelajaran organisasi.
Bab 18
Prinsip 12. Pergi dan lihat sendiri untuk memahami situasi sebenarnya .
Selesaikan masalah dan tingkatkan proses dengan datang ke sumber permasalahan dan secara pribadi mengamati dan memverifikasi data dan bukan hanya berteori berdasarkan apa yang dikatakan orang lain atau yang ditunjukkan di layar komputer.
Berpikirlah dan berbicaralah berdasarkan data yang telah Anda verifikasi sendiri.
Bahkan para manajer dan eksekutif tingkat tinggi harus pergi dan melihat sendiri masalah yang ada, sehingga mereka akan memiliki lebih dari sekedar pemahaman yang dangkal terhadap situasi.
Bab 19.
Prinsip 13. Memuat keputusan secara perlahan-lahan melalui konsensus, pertimbangkan semua pilihan dengan seksama, kemudian implementasikan keputusan itu dengan sangat cepat.
· Jangan mengambil satu arah tunggal saja dan menjalankan yang satu itu saja sebelum anda mempertimbangkan seluruh alternatif dengan seksama. Setelah Anda memillih, jalankan dengan cepat tapi hati-hati.
· Nemawashi adalah proses untuk membahas masalah dan potensi solusinya dengan semua pihak yang terkena dampak oleh masalah tersebut, untuk mngumpulkan ide-ide dari mereka dan untuk mendapatkan persetujuan mengenai langkah mana yang perlu diambil. Proses konsensus ini, meskipun menghabiskan banyak waktu, membantu memperluas pencarian solusi, dan ketika keputusan telah diambil, kondisi telah siap untuk di implementasikan dengan cepat.
Bab 20.
Prinsip 14. Menjadi suatu organisasi pembelajar melaui refleksi diri tanpa kompromi (hansei) dan peningkatan berkesinambungan (kaizen)
· Setelah Anda mendapatkan proses yang stabil, gunakan alat-alat peningkatan berkesinambungan untuk mencari akar penyebab infisiensi dan terapkan cara penanggulangan dengan efektif.
· Rancang proses yang hampir tidak memerlukan persediaan. Hal ini akan membuat waktu dan sumber daya yang disia-siakan menjadi kelihatan jelas bagi semua orang. Ketika pemborosan terlihat, biarkan karyawan menggunakan proses peningkatan berkesinambungan (kaizen) untuk menghilangkannya.
· Lindungi pengetahuan dasar organisasi dengan mengembangkan personil yang tetap, promosi secara perlahan dan sistem suksesi yang sangat hati-hati.
· Gunakan hansei (refleksi diri) pada tahap-tahap penting dan setelah anda menyelesaikan suatu proyek untuk secara terbuka mengidentifikasikan semua kelemahan dari proyek itu. Kembangkan jalan keluar untuk menghindari kesalahan yang sama.
· Belajar dengan menstandarisasikan praktik-praktik terbaik, dan bukan menemukan ulang hal yang sama dengan setiap proyek baru dan setiap manajer baru.
Bagian Tiga.
MENERAPKAN TOYOTA WAY DALAM ORGANISASI ANDA
Bab 21. Menggunakan Toyota Way untuk mentransformasikan organisasi Teknis dan Pelayanan
Bab 22. Membangun perusahaan pembelajar Lean milik anda sendiri, meminjam prinsip Toyota Way
0 komentar:
Posting Komentar